UKM, Berusaha, Berusaha dan Berusaha!
https://sby-corporation.blogspot.com/2014/12/ukm-berusaha-berusaha-dan-berusaha.html
Sungguh berat menjalankan UKM (Usaha Kecil Menengah). Berbagai tantangan regulasi dan kondisi sosial selalu saja memancing amarah atau keputusasaan. Rintangan demi rintangan harus dihadapi, utamanya masalah modal. Hambatan berupa berbagai kondisi alam seperti hujan juga harus diterima dan disikapi secara santun.
Mau tidak mau, sebagai pelaku UKM, kita harus tetap optimis sembari menyandarkan diri kepada Tuhan. Bahwa kesuksesan dan kegagalan adalah kehendak Tuhan Yang Maha Mulia. Kita gagal adalah demi kebaikan kita karena kita yakin kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
Dan kita, para pelaku UKM, tertuntut untuk tahan banting, tegar dan tawakkal dalam menjalani hari-hari untuk berproduksi, berpromosi dan berevolusi. Tidak akan ada hasil yang memuaskan tanpa keteguhan dan ketawakkalan yaitu pasrah kepada ketentuan Allah Yang Maha Adil dengan tetap memaksimalkan upaya (ikhtiar) yang baik.
Keteguhan dan ketawakkalan adalah harta karun yang tak ternilai di dalam jiwa para pelaku UKM. Para pengusaha kecil harus lebih tangguh daripada pengusaha besar karena para pengusaha kecil harus mendaki tangga yang terjal, sementara pengusaha besar tinggal menapaki jalan yang landai menuju kemapanan finansial.
Allah berfirman: “Dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3) Allah juga berfirman, “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan Hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al-Mulk: 5)
Dan firman-Nya pula: “Dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah.” (QS. Al-Muzzammil: 20) Al-Qurthubi mengatakan berkaitan dengan ayat ini dalam kitab tafsirnya Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an, “Dalam ayat ini, Allah telah menyamakan antara derajat orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan orang-orang yang mencari harta yang halal untuk memberi nafkah dirinya dan keluarganya, agar ia mampu berbuat baik kepada sesame, dan mampu bersedekah dengan kelebihan hartanya. Oleh karena itu, Ibnu Umar berkata, “Tidaklah Allah menciptakan kematian yang aku ingin mati sekali lagi, setelah kematian di jalan Allah. Dan kematian itu lebih aku cintai daripada kematian di antara dua bukit bersama kendaraanku, yaitu kematian yang menjemputku saat aku mencari rezeki Allah dengan berjalan di atas bumi ini.”
Demikian pula Rasulullah memberikan motivasi kepada umatnya agar selalu berusaha dan bekerja untuk mencari rezeki. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Sungguh salah seorang dari kalian mencari kayu bakar lalu memikulnya di atas punggungnya itu lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, lalu ia memberinya atau menolaknya.” (HR. Bukhari II/730 no.1968) Dari Al-Miqdam radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah seseorang di antara kalian yang makan makanan apa pun, jauh lebih baik dari makan makanan yang berasal dari hasil keringat sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud alaihissalam memakan makanan dari hasil jerih payahnya sendiri.” (HR. Bukhari II/730 no.1966).
Santun Membangun