Hujan Adalah Musuh UKM
https://sby-corporation.blogspot.com/2014/12/hujan-adalah-musuh-ukm.html
Sedikit agak keras, tidak dipungkiri, hujan adalah musuh UKM, khususnya UKM yang bergerak di bidang penganan ringan yang mengandalkan sinar matahari sebagai pengering alami untuk produk-produk yang butuh dijemur di bawah sinar matahari. Saat musim hujan seperti ini, benar-benar UKM akan terganggu produksinya dan merasa susah sekali, karena harus keluar masuk menyelamatkan produknya dari guyuran hujan.
Hal tersebut juga terjadi pada kami. SBY Corp. sampai sekarang masih komitmen untuk menggunakan proses pengeringan alami, karena hasil krupuk lebih bagus. Beda dengan pengeringan menggunakan oven, hasil krupuk kurang renyah dan kriuk-kriuk. Begitukah Anda?
Mau bagaimana lagi, hujan adalah taqdir ilahi.
"Tapi kan bisa dicegah?"
Hujan kan rahmatNya.
"Tapi kan hujan bisa turun malam hari aja!"
Itu kemauan kita. Memangnya kita Tuhan sehingga bisa atur turunnya hujan kapan dan dimana.
"Ya, kan bisa dengan doa."
Betul itu, doa adalah cara terbaik. Anda tahu.
"Kalau hujan terus-terusan ya kan kita rugi."
Rejeki di tanganNya. Tenang aja. Dari lahir sampe setua ini, apa kita hidup pernah sedetik saja tanpa menggunakan rejeki karuniaNya?
"Ntar, omset kita turun, keluarga mau makan apa, karyawan-karyawati digaji pake apa?"
Mintalah ke Allah, beres! Allah Maha Mendengar, Maha Melihat, dan Maha Kaya. Dia tahu kalau gara-gara hujan, pendapatan kita sedikit. Jangan lupa, pendapatan itu bukan semata-mata buah jerih payah kita, tapi karuniaNya. Jangan lupa pula, datangnya rejeki tidak harus lewat usaha yang kita jalankan. Bukankah banyak rejeki yang datang tanpa kita duga?
Ibnu Qudamah dalam Al-Mughni 2/294 menjelaskan, ”Dianjurkan untuk berdo’a ketika turunnya hujan, sebagaimana diriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ ثَلَاثٍ : عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ ، وَإِقَامَةِ الصَّلَاةِ ، وَنُزُولِ الْغَيْثِ
’Carilah do’a yang mustajab pada tiga keadaan : [1] Bertemunya dua pasukan, [2] Menjelang shalat dilaksanakan, dan [3] Saat hujan turun.” [Shahih Al-Jami' no. 1026]
Begitu juga terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallambersabda,
ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ وَ تَحْتَ المَطَرِ
“Dua do’a yang tidak akan ditolak: [1] do’a ketika adzan dan [2] do’a ketika ketika turunnya hujan.” [Shahih Al-Jami' no. 3078]
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan shalat shubuh bersama kami di Hudaibiyah setelah hujan turun pada malam harinya. Tatkala hendak pergi, beliau menghadap jama’ah shalat, lalu mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui apa yang dikatakan Rabb kalian?” Kemudian mereka mengatakan,”Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »
“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ’Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” [HR. Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71]
www.sbycorporation.com
Santun Membangun