UKM, Tidak Perlu Saling Iri, Tapi Sehatlah dalam Berkompetisi
http://sby-corporation.blogspot.com/2014/12/ukm-tidak-perlu-saling-iri-tapi.html
Menjadi pelaku UKM memang sangat menantang. Lika-liku menjaga stabilitas usaha yang dijalankan, menjadikan para pelaku UKM benar-benar merasakan nikmatnya ber-UKM. Namun, selalu saja ada perasaan iri terhadap sesama pelaku UKM yang lebih sukses. Lebih-lebih ketika mengikuti pameran (exhibition). Ketika melihat teman UKM di kanan-kiri, dikunjungi banyak calon pembeli, iri langsung menghampiri, seakan hati terbakar api.
Sebagai pelaku UKM, tidak seharusnya kita iri karena iri terhadap kesuksesan sesama pelaku UKM tidak menjadikan kita sukses apalagi lebih sukses dari orang yang kita irii. Kami pun pernah mendapati 'pesaing' kami yang tidak jauh dari lokasi produksi kami. Dia sangat iri kepada kami, seakan kami adalah musuh besarnya. Dia melakukan berbagai cara untuk menjatuhkan usaha kami.
Sungguh, tidak akan pernah ada ceritanya ada pelaku UKM yang sukses berbekal iri. Bahkan iri hanya menyisakan sakit hati dan sikap tidak bernurani. Bagi pelaku UKM yang beragama Islam, kiranya ayat-ayat suci berikut dapat menjadi pemicu untuk bersikap sehat dalam berkompetisi dengan sesama pelaku UKM.
Allah berfirman, “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? kami Telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami Telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS. Az-Zukhruf: 32)
Oleh karena itu, seorang pengusaha muslim hendaknya meyakini prinsip ini. Janganlah terlalu silau dengan orang yang mendapatkan rezeki yang lebih banyak. Hendaknya dia melihat orang yang rezekinya lebih sedikit darinya, kemudian ia memuji kepada Allah atas anugerah-Nya selama ini. Karena terkadang kelapangan rezeki justru merupakan ujian dari Allah untuk mengetahui apakah orang tersebut termasuk orang yang bersyukur atas nikmat-Nya atau orang yang membanggakan diri.
Demikian pula dengan kesempitan rezeki pada seseorang. Mungkin saja hal itu merupakan cara Allah untuk memberikan hikmah kepada manusia yang diwujudkan-Nya dalam bentuk ujian, agar dapat diketahui apakah ia termasuk orang yang sabar dalam cobaan atau justru banyak mengeluh.
Allah berfirman: “Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezeki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezekinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezeki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah?” (QS. An-Nahl: 71)
Allah berfirman pula: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.... dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nisa’: 32)
Dan ingat, kesuksesan hanyalah milik pelaku UKM yang berhati bersih, berlisan jujur, dan berperilaku mulia. Itu!
Santun Membangun